Potensi
dan Permasalahan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil
Gambar 1. Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Indonesia merupakan negara
kepulauan yang gemah ripah loh jinawi,
begitu pepatah mengatakan yang menggambarkan bagaimana melimpahruahnya kekanyaan
alam yang ada, tak terkecuali yang terkandung dalam pulau-pulau kecil dan
terluarnya. Dimana pulau-pulau kecil menyediakan sumber daya alam yang
produktif untuk dapat dikembangkan misalnya terumbu karang, padang lamun (sea
grass), hutan mangrove, perikanan, dan kawasan konservasi sertamenjadi faktor
penting dalam menggerakan pariwisata bahari. Dan pulau-pulau terluar merupakan
sumber kekayaan sekaligus garda depan ketahanan dan keamanan negara.
Gambar 2 Sumber Daya Alam
Disamping memiliki potensi yang
sangat besar, pulau-pulau kecil juga memiliki permasalahan antara lain :
1.
Pertahanan dan keamanan
Pulau-kecil di perbatasan masih
menyisakan permasalahan di bidang pertahanan dan keamanan. Hal ini disebabkan
antara lain oleh belum terselesaikannya permasalahan penetapan sebagian
perbatasan maritim dengan negara tetangga. Hal tersebut yang melatarbelakangi
konflik atas beberapa pulau terluar di wilayah Republik Indonesia. Masalah
ketidakjelasan batas negara dan status wilayah adalah sumber sengketa yang
potensial terjadi. Persengketaan ini terjadi karena penerapan prinsip yang
berbeda terhadap batas-batas landas kontinen antar negara bertetangga.
Perbedaan prinsip muncul akibat banyak motivasi yang meliputi kepentingan
hukum, politik, ekonomi, keamanan dan juga kedaulatan. Perkembangan situasi
negara, regional dan internasional turut mempengaruhi tingkah laku negara yang
bersengketa.
2.
Kurangnya Data dan Informasi tentang
Pulau-pulau Kecil
Data dan Informasi tentang pulau-pulau
kecil di Indonesia masih sangat terbatas. Sebagai contoh, pulau-pulau kecil di
Indonesia masih banyak yang belum bernama, hal ini menjadi masalah tersendiri
dalam kegiatan identifikasi dan inventarisasi pulau-pulau kecil. Lebih jauh lagi akan menghambat pada proses
perencanaan dan pembangunan pulau-pulau kecil di Indonesia. Permasalahan lain
dalam pembangunan kelautan dan perikanan di
Indonesia adalah belum jelasnya jumlah pulau dan panjang garis pantai,
yang sangat berpengaruh dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan
sektor kelautan dan perikanan.
3.
Disparitas Perkembangan Sosial Ekonomi
Letak dan posisi geografis pulau-pulau
kecil yang sedemikian rupa menyebabkan timbulnya disparitas perkembangan sosial
ekonomi dan persebaran penduduk antara pulau-pulau besar yang menjadi pusat
pertumbuhan wilayah dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
4.
Terbatasnya Sarana dan Prasarana Dasar
Pulau-pulau kecil sulit dijangkau oleh
akses perhubungan karena letaknya yang terisolir dan jauh dari pulau induk.
Terbatasnya sarana dan prasarana seperti jalan, pelabuhan, sekolah, rumah
sakit, pasar, listrik, media informasi dan komunikasi menyebabkan tingkat
pendidikan (kualitas SDM), tingkat kesehatan, tingkat kesejahteraan dan
pendapatan masyarakat pulau-pulau kecil rendah.
5.
Konflik Kepentingan
Ketidakpaduan antar kegiatan menjadi
sumber terjadinya konflik penggunaan ruang laut, pesisir, dan pulau-pulau
kecil. Sebagai contoh, antara kegiatan nelayan tradisional dengan nelayan
modern, perikanan budidaya dan kegiatan pelayaran. Di samping itu, ketidakpaduan
pengelolaan pulau-pulau kecil juga dapat menimbulkan konflik budaya melalui
industri wisata yang cenderung bertentangan dengan kebudayaan lokal. Pengelolaan
pulau-pulau kecil akan berdampak pada lingkungan, baik positif maupun negatif
sehingga harus diupayakan agar dampak negatif dapat diminimalkan dengan
mengikuti pedoman-pedoman dan peraturan-peraturan yang dibuat.
6.
Degradasi Lingkungan Hidup
Masih banyaknya pelanggaran yang terjadi
di kawasan konservasi laut seperti penangkapan biota laut dengan menggunakan
bahan peledak, penambangan karang secara liar, pemanfaatan sumberdaya yang
berlebih dan tidak ramah lingkungan yang disebabkan oleh lemahnya penegakan
hukum, belum adanya kebijakan yang terintegrasi lintas sektor di pusat dan
daerah serta rendahnya kesejahteraan masyarakat telah berdampak pada
meningkatnya kerusakan lingkungan hidup.
Untuk itu dalam rangka menjaga
keutuhan wilayah negara, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah
perbatasan, maka perlu pengelolaan pulau-pulau kecil terluar dengan
memperhatikan keterpaduan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, budaya, hukum,
sumber daya manusia, pertahanan, dan keamanan.
Pembangunan dan pengelolaan pada
sumberdaya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan, sehingga didapatkan konsep pembangunan yang berkelanjutan yaitu
pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi
kemampuan generasi yang akan datang. Pembangunan yang berkelanjutan juga
mengusahakan agar hasil pembangunan terbagi secara merata dan adil pada
berbagai kelompok dan lapisan masyarakat serta antar generasi karena
pembangunan berkelanjutan ini berwawasan lingkungan.
Gambar 3. Keindahan Pulau Kecil
Wilayah pesisir, laut, dan pulau-pulau
kecil dengan segala karakteristiknya menjadi satu potensi yang patut dijaga dan
dikembangkan sebagai sumber perekonomian daerah, sehingga dapat digunakan untuk
ksejahteraan masyarakat.
Sumber : Martha.,S.
Permasalahan Lokasi dan Posisi Pulau-Pulau Kecil Daerah Terpencil Di Wilayah
Perbatasan Dalam Konstelasi Geografi Indonesia.
Praktikno.,W. Kebijakan
Penataan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Di Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar