Batas wilayah yaitu garis khayal yang
memisahkan dua atau lebih wilayah politik atau yurisdiksi seperti negara,
negara bagian atau wilayah subnasional. Bicara mengenai batas suatu wilayah
merupakan permasalahan yang sangat sensitif, karena dapat memicu terjadinya
konflik. Hampir disetiap negara atau daerah sering terjadi konflik akibat
persoalan perbatasan. Batas wilayah ada tiga yaitu batas darat, batas laut, dan
batas udara.
Perbatasan yang terletak di darat suatu
wilayah dapat ditandai dengan tanda-tanda buatan seperti patok atau tugu, dan
dapat juga dengan tanda alamiah seperti sungai atau punggung bukit. Namun,
untuk perbatasan wilayah di lautan lepas dan batas wilayah udara (penerbangan)
masih sangat sulit untuk ditandai dan dibuktikan dengan tanda yang akurat dan
identik seperti patok.
Wilayah laut mengandung sumber daya
alam yang sangan melimpah, seperti ikan, aneka ragam hayati, minyak bumi dan
mineral-mineral yang terkandung di dalam laut. Dan lagi sumber daya tersebut
dapat dikonversi menjadi nilai ekonomi, maka batas laut antar negara menjadi
sesuatu yang sensitif dan sering terjadi konflik, seperti batas laut antara
Indonesia dan Malaysia yang sampai sekarang belum menemui kesepakatan.
Ketentuan cara menentukan garis batas
suatu wilayah yaitu dengan penetapan titik pangkal di wilayah terluar suatu
negara dan penarikan garis pangkal yang membatasi negara tersebut. Dalam hal
ini, sangat erat hubungannya dengan ilmu geodesi dan geomatika. Ilmu geodesi
digunakan untuk pengukuran titik kontrol geodesi (titik kontrol geodesi
digunakan untuk penentuan posisi ketika akan dilakukan survei), survei
batimetrik yang mana survei batimetrik ini dimaksudkan untuk mendapatkan data
kedalaman dan konfigurasi atau topografi, penentuan titik pangkal, konfigurasi
garis pangkal, delimitasi batas maitim, dan penyajian koordinat garis batas dan
visualisasi diatas peta.
Selain itu, hubungan ilmu geodesi
dengan batas maritim ditunjukkan dengan adanya istilah-istilah yang erat
kaitannya dengan geodesi yang muncul dalam perjanjian batas maritim, seperti
koordinat, latitude, longitude, datum, chart dan sebagainya. Penggunaan peta
laut juga menunjukkan keterkaitan geodesi dengan batas maritim, dimana peta
laut menunjukkan penempatan titik-titik batas dan konfigurasi garis batas.
Sehingga yang dipelajari dalam ilmu geodesi, seperti penentuan posisi,
transformasi koordinat, transformasi datum, proyeksi peta, dan penyajian atau
visualisi data melalui peta dapat digunakan dalam penentuan batas wilayah.
Dengan keahlian yang dimiliki tersebut,
sangatlah jelas bahwa seorang geodet berandil besar dalam penentuan batas maritim. Untuk
itu, dalam delegasi negara harus terdiri dari tim yang ahli dalam bidang
geodesi dan geomatika, karena dengan itu maka suatu negara dihara pkan dapat
memiliki klim yang terbaik berdasarkan hasil survei yang akan disepakati oleh
negara yang berbatasan. Sehingga tercipta suatu
kondisi dimana hubungan suatu negara dengan negara tetangga hidup saling
berdampingan dengan damai, dalam hal ini tidak terjadi konflik.
0 komentar:
Posting Komentar