Pages

Labels

Mengenai Saya

Foto saya
Yogyakarta, D.I. Yogyakarta, Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 22 Mei 2015

Potensi dan Permasalahan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil

Potensi dan Permasalahan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil

Gambar 1. Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia

              Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang gemah ripah loh jinawi, begitu pepatah mengatakan yang menggambarkan bagaimana melimpahruahnya kekanyaan alam yang ada, tak terkecuali yang terkandung dalam pulau-pulau kecil dan terluarnya. Dimana pulau-pulau kecil menyediakan sumber daya alam yang produktif untuk dapat dikembangkan misalnya terumbu karang, padang lamun (sea grass), hutan mangrove, perikanan, dan kawasan konservasi sertamenjadi faktor penting dalam menggerakan pariwisata bahari. Dan pulau-pulau terluar merupakan sumber kekayaan sekaligus garda depan ketahanan dan keamanan negara.

Gambar 2 Sumber Daya Alam

              Disamping memiliki potensi yang sangat besar, pulau-pulau kecil juga memiliki permasalahan antara lain :
1.      Pertahanan dan keamanan 
       Pulau-kecil di perbatasan masih menyisakan permasalahan di bidang pertahanan dan keamanan. Hal ini disebabkan antara lain oleh belum terselesaikannya permasalahan penetapan sebagian perbatasan maritim dengan negara tetangga. Hal tersebut yang melatarbelakangi konflik atas beberapa pulau terluar di wilayah Republik Indonesia. Masalah ketidakjelasan batas negara dan status wilayah adalah sumber sengketa yang potensial terjadi. Persengketaan ini terjadi karena penerapan prinsip yang berbeda terhadap batas-batas landas kontinen antar negara bertetangga. Perbedaan prinsip muncul akibat banyak motivasi yang meliputi kepentingan hukum, politik, ekonomi, keamanan dan juga kedaulatan. Perkembangan situasi negara, regional dan internasional turut mempengaruhi tingkah laku negara yang bersengketa.

2.      Kurangnya Data dan Informasi tentang Pulau-pulau Kecil
       Data dan Informasi tentang pulau-pulau kecil di Indonesia masih sangat terbatas. Sebagai contoh, pulau-pulau kecil di Indonesia masih banyak yang belum bernama, hal ini menjadi masalah tersendiri dalam kegiatan identifikasi dan inventarisasi pulau-pulau kecil.  Lebih jauh lagi akan menghambat pada proses perencanaan dan pembangunan pulau-pulau kecil di Indonesia. Permasalahan lain dalam pembangunan kelautan dan perikanan di  Indonesia adalah belum jelasnya jumlah pulau dan panjang garis pantai, yang sangat berpengaruh dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

3.      Disparitas Perkembangan Sosial Ekonomi
       Letak dan posisi geografis pulau-pulau kecil yang sedemikian rupa menyebabkan timbulnya disparitas perkembangan sosial ekonomi dan persebaran penduduk antara pulau-pulau besar yang menjadi pusat pertumbuhan wilayah dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

4.      Terbatasnya Sarana dan Prasarana Dasar
       Pulau-pulau kecil sulit dijangkau oleh akses perhubungan karena letaknya yang terisolir dan jauh dari pulau induk. Terbatasnya sarana dan prasarana seperti jalan, pelabuhan, sekolah, rumah sakit, pasar, listrik, media informasi dan komunikasi menyebabkan tingkat pendidikan (kualitas SDM), tingkat kesehatan, tingkat kesejahteraan dan pendapatan masyarakat pulau-pulau kecil rendah.

5.      Konflik Kepentingan
       Ketidakpaduan antar kegiatan menjadi sumber terjadinya konflik penggunaan ruang laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil. Sebagai contoh, antara kegiatan nelayan tradisional dengan nelayan modern, perikanan budidaya dan kegiatan pelayaran. Di samping itu, ketidakpaduan pengelolaan pulau-pul­­­au kecil juga dapat menimbulkan konflik budaya melalui industri wisata yang cenderung bertentangan dengan kebudayaan lokal. Pengelolaan pulau-pulau kecil akan berdampak pada lingkungan, baik positif maupun negatif sehingga harus diupayakan agar dampak negatif dapat diminimalkan dengan mengikuti  pedoman-pedoman dan  peraturan-peraturan yang dibuat.

6.      Degradasi Lingkungan Hidup
       Masih banyaknya pelanggaran yang terjadi di kawasan konservasi laut seperti penangkapan biota laut dengan menggunakan bahan peledak, penambangan karang secara liar, pemanfaatan sumberdaya yang berlebih dan tidak ramah lingkungan yang disebabkan oleh lemahnya penegakan hukum, belum adanya kebijakan yang terintegrasi lintas sektor di pusat dan daerah serta rendahnya kesejahteraan masyarakat telah berdampak pada meningkatnya kerusakan lingkungan hidup.
              Untuk itu dalam rangka menjaga keutuhan wilayah negara, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan, maka perlu pengelolaan pulau-pulau kecil terluar dengan memperhatikan keterpaduan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, budaya, hukum, sumber daya manusia, pertahanan, dan keamanan.
Pembangunan dan pengelolaan pada sumberdaya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebaiknya  dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, sehingga didapatkan konsep pembangunan yang berkelanjutan yaitu pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang. Pembangunan yang berkelanjutan juga mengusahakan agar hasil pembangunan terbagi secara merata dan adil pada berbagai kelompok dan lapisan masyarakat serta antar generasi karena pembangunan berkelanjutan ini berwawasan lingkungan.

Gambar 3. Keindahan Pulau Kecil

Wilayah pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil dengan segala karakteristiknya menjadi satu potensi yang patut dijaga dan dikembangkan sebagai sumber perekonomian daerah, sehingga dapat digunakan untuk ksejahteraan masyarakat.



Sumber : Martha.,S. Permasalahan Lokasi dan Posisi Pulau-Pulau Kecil Daerah Terpencil Di Wilayah Perbatasan Dalam Konstelasi Geografi Indonesia.
Praktikno.,W. Kebijakan Penataan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Di Indonesia


0 komentar:

Posting Komentar