Pages

Labels

Mengenai Saya

Foto saya
Yogyakarta, D.I. Yogyakarta, Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 15 Maret 2015

LAHAN GAMBUT PESISIR DEMAK-PATI

Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari gugusan pulau dengan wilayah laut 2/3 luas wilayah seluruh negara. Selain itu, indonesia merupakan salah satu negara yang memilki garis terpanjang di dunia memberikan satu alasan mendorong negara sebagai poros maritim dunia. Indonesia yang terletak di pusat garis nol derajat khatulistiwa memberikan nilai positif dalam pengembangan potensi daerah yang subur. Keuntungan Indonesia sebagai negara yang dilintasi garis nol derajat adalah potensi panas matahari yang tersinari sepanjang tahun. Hal tersebut memberikan keutungan untuk pengembangan dan budidaya potensi pesisir yang relatif stabil.
Pesisir Indonesia memiliki karakter yang cukup unik, mulai dari berbatu (krakal), pasir sampai lahan gambut. Selain itu, terdapat struktur pantai yang curam dan landai sebagai contoh, sepanjang perairan pantai selatan jawa memiliki struktur pantai yang curam dengan ombak yang cukup besar. Hal ini sangat berbeda dengan struktur pantai utara jawa yang relatif landai yang banyak ditemukan daerah gambut.
Masyarakat pesisir sebagai objek pembangunan wilayah pesisir harus diperhatikan tingkat kesejahteraannya. Kesejahteraan masyarakat pesisir masih sangat kurang diperhatikan pemerintah baik melalui pembangunan maupun kebijakan publik. Potensi pesisir yang sangat besar seharusnya mampu untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat setempat, misalnya subsidi petani garam, bantuan peralatan packing hasil laut maupun dengan kebijakan tentang kelautan yang pro rakyat.
Pesisir utara jawa merupakan salah konsen pembangunan yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Jalur pantura sebagai tulang punggung perekonomian nasional saat ini belum mampu memberikan kesejahteraan masyarakat setempat, bahkan mereka cenderung menjadi buruh di wilayah mereka sendiri. Ironi seperti ini menjadi cambuk yang memalukan negara Indonesia yang dianggap sebagai “negara dengan kekayaan laut yang melimpah” tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat terlebih masyarakat pesisir.  
            Selanjutnya, dengan mengambil lingkup pesisir yang lebih sempit, yaitu daerah pesisir demak-pati. Pada penjelasan sejarah, daerah Kab. Demak sampai Kab Pati merupakan daerah selat purba yang memisahkan daratan pulau Jawa dengan Pulau muria. Hal tesebut memberikan karakter pesisir yang cukup unik dan belum termanfaatkan secara optimal. Sepanjang pesisir pantai Demak-Pati memiliki daerah gambut kecuali pantai daerah kabupaten Jepara yang merupakan pantai dari pesisir muria.
            Struktur pesisir dengan lahan gambut memiliki potensi pemanfaatan yang cukup luas dan memiliki ekonomi yang cukup tinggi. Lahan gambut memiliki biota perairan yang khas serta dapat dimanfaatkan sebagai hutan mangrove yang mampu memberikan nilai ekonomi dan menjaga ekosistem pesisir. Tanah gambut atau Histosol didifinisikan sebagai tanah yang mengandung bahan organik lebih dari 20 % (bila tanah tidak mengandung liat), bila tanah mengandung liat 60 % atau lebih maka kandungan bahan organik tanah lebih dari 30 % dan memiliki ketebalan lebih dari 40 cm.
Menurut Davis, Claridge dan Natarina (1995), hutan mangrove memiliki beberapa fungsi dan manfaat sebagai berikut :
1)      Habitat satwa langka
Hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus)
2)      Pengendapan lumpur
Sifat fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.
3)      Sumber alam dalam kawasan (In-Situ) dan luar Kawasan (Ex-Situ)
Hasil alam in-situ mencakup semua fauna dan hasil pertambangan atau mineral yang dapat dimanfaatkan secara langsung di dalam kawasan. Sedangkan sumber alam ex-situ meliputi produk-produk alamiah di hutan mangrove dan terangkut/berpindah ke tempat lain yang kemudian digunakan oleh masyarakat di daerah tersebut, menjadi sumber makanan bagi organisme lain atau menyediakan fungsi lain seperti menambah luas pantai karena pemindahan pasir dan lumpur.
4)      Sumber plasma nutfah
Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.
5)      Memelihara proses-proses dan sistem alami
Hutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.
6)      Penyerapan karbon
Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.
7)      Memelihara iklim mikro
Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.
8)      Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam
Keberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.
     

            Manfaat tersebut memberikan bukti bahwa mangrove memiliki peranan penting bagi alam yang sekaligus memberikan nilai ekonomi yang tinggi. Pemerintah sebagai pemegang regulasi sekaligus pembuat kebijakan publik yang dapat mendorong perekonomian masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar